Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi
Batas Deteksi Metode Pengujian Khlorida Dalam Air dan Air Limbah Secara Titrasi
Batas deteksi metode (method detection level, MDL) pengujian merupakan kemampuan sekaligus keterbatasan laboratorium dalam menerapkan suatu metode pengujian tertentu pada kadar rendah metode tersebut. Penentuan batas deteksi bertujuan untuk menghindari penulisan laporan hasil pengujian tidak terdeteksi (not detectable, ND) yang merupakan informasi tidak informatif jika tidak mencantumkan nilai batas deteksi metode tersebut.
Penentuan MDL secara titrimetri berbeda dengan penentuan MDL untuk metode pengujian yang menggunakan kimia instrumentasi. Batas deteksi metode pengujian secara titrimetri didefinisikan sebagai jumlah terkecil titran yang ditambahkan selama titrasi yang dapat menyebabkan perubahan kimia (titik ekivalen). Jumlah tetesan terkecil titran yang baik untuk reprodusibilitas dalam penentuan batas deteksi metode pengujian secara titrimetri adalah 5 – 10 tetes.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka buret yang digunakan untuk menentuan MDL secara titrimetri harus ditentukan terlebih dahulu. Secara eksperimental dapat diketahui bahwa 1 tetes buret 25 mL menghasilkan volume 0,05 mL titran. Sebagai contoh menentukan MDL untuk pengujian Khlorida dalam air dan air limbah secara titrimetri, sebagaimana dibawah ini:
Standardisasi larutan AgNO3 ditentukan, sebagai berikut:
EmoticonEmoticon