Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi
Batas keberterimaan HORRAT, adalah 0,3 – 1,5 untuk reprodusibilitas dalam laboratorium, sedangkan reprodusibiltas antar laboratorium memiliki batas keberterimaan 0,5 – 2.
Sehubungan dengan %RPD ≤ 0,5 x %CVHorwitz atau 4,0% ≤ 5,6%, maka repitabilitas pengujian COD dalam air limbah memenuhi batas keberterimaan.
Batas keberterimaan reprodusibilitas dalam laboratorium, dihitung sebagai berikut:
Sehubungan dengan nilai HORRAT = 0,7 berada pada rentang batas keberterimaan antara 0,3 – 1,5, maka reprodusibilitas dalam laboratorium tersebut memenuhi batas keberterimaan presisi.
BATAS KEBERTERIMAAN PRESISI BERDASARKAN HORRAT VALUE
Nilai %RPD dimungkinkan nol karena pengulangan hanya dilakukan secara duplikat atau duplo, namun untuk %RSD tidak mungkin nol karena minimal 3 pengulangan pengujian memiliki variasi ketidakstabilan dari berbagai sumber yang ada. Batasan reprodusibilitas dalam dan antar laboratorium menggunakan persamaan HORRAT, yaitu perbandingan antara nilai %RSD perhitungan dengan nilai %RSD prediksi, yang dirumuskan:
Batas keberterimaan HORRAT, adalah 0,3 – 1,5 untuk reprodusibilitas dalam laboratorium, sedangkan reprodusibiltas antar laboratorium memiliki batas keberterimaan 0,5 – 2.
Jika hasil pengujian simplo dan duplo untuk pengujian COD dalam air limbah berturut-turut adalah 9,9 mg/L dan 10,3 mg/L diperoleh nilai %RPD = 4,0%, maka nilai 0,5 x %CVHorwitz adalah:
Sehubungan dengan %RPD ≤ 0,5 x %CVHorwitz atau 4,0% ≤ 5,6%, maka repitabilitas pengujian COD dalam air limbah memenuhi batas keberterimaan.
Namun demikian, jika pengujian COD dalam air limbah dilakukan secara triplo, dengan hasil berturut-turut, 9,9 mg/L, 10,3 mg/L, dan 8,9 mg/L sehingga diperoleh %RSD = 7,4%, maka nilai %CVHorwitzadalah:
Batas keberterimaan reprodusibilitas dalam laboratorium, dihitung sebagai berikut:
Sehubungan dengan nilai HORRAT = 0,7 berada pada rentang batas keberterimaan antara 0,3 – 1,5, maka reprodusibilitas dalam laboratorium tersebut memenuhi batas keberterimaan presisi.
Batas keberterimaan %CVHorwitzdapat juga digunakan sebagai batasan awal (starting point) ketika batasan repitabilitas melalui bagan kendali (control chart) belum ditentukan oleh laboratorium lingkungan yang melakukan pengujian parameter kualitas lingkungan. Berdasarkan persamaan Horwitz tersebut, dapat diketahui bahwa semakin rendah kadar suatu analit yang diuji, maka batasan %RSD semakin besar. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah kadar analit yang diuji, maka semakin memiliki tingkat kesulitan pengujian yang lebih tinggi sehingga presisi yang baik sulit dicapai. Tabel dibawah ini merupakan batas keberterimaan presisi berdasarkan %CVHorwitz untuk kadar tertentu.
Tabel: Batas keberterimaan presisi berdasarkan persamaan Horwitz
Kadar analit dalam sampel | Batas keberterimaan presisi | ||
Repitabilitas (0,5%CVHorwitz) | Repro. dalam lab. (0,67%CVHorwitz) | Repro. antar lab. (%CVHorwitz) | |
100% (1/1) | 1,0 | 1,3 | 2.0 |
10% (1/10) | 1,4 | 1,9 | 2,8 |
1% (1/100) | 2,0 | 2,7 | 4.0 |
1/1000 | 2,8 | 3,8 | 5,7 |
1/10.000 | 4,0 | 5,3 | 8,0 |
1/100.000 | 5,7 | 7,5 | 11,3 |
1/1.000.000 (1 ppm) | 8,0 | 10,7 | 16,0 |
1/10.000.000 (0,1 ppm) | 11,3 | 15,1 | 22,6 |
1/100.000.000 (0,01ppm) | 16,0 | 21,3 | 32,0 |
1/1.000.000.000 (1 ppb) | 22,6 | 30.2 | 45,3 |