Rabu, 18 Januari 2017

Manajemen Ketidakberpihakan Laboratorium Lingkungan

Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi

Manajemen Ketidakberpihakan Laboratorium Lingkungan

 
Ketidakberpihakan merupakan kehadiran objektivitas. Sedangkan objektivitas adalah ketiadaan atau dapat diselesaikannya konflik kepentingan yang dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kegiatan laboratorium lingkungan. Istilah lain yang dapat digunakan untuk menyampaikan unsur ketidakberpihakan adalah kemandirian, kebebasan dari konflik kepentingan, kebebasan dari bias, kebebasan dari prasangka, netralitas, keadilan, keterbukaan pikiran, tidak berat sebelah, sikap tidak terpengaruh dan keseimbangan. Sehubungan dengan hal tersebut, manajemen puncak laboratorium lingkungan harus memiliki komitmen terhadap ketidakberpihakan dalam kegiatan pengambilan sampel, pengujian parameter kualitas lingkungan. Komitmen tersebut harus dapat diakses publik sehingga ketidakberpihakannya dalam melaksanakan kegiatan pengambilan sampel, pengujian parameter kualitas lingkungan, serta mengelola konflik kepentingan dapat ditunjukkan.

Laboratorium lingkungan harus mengidentifikasi semua sumber konflik kepentingan potensial yang timbul dari kegiatan laboratorium, pelanggan atau pihak berkepentingan. Konflik kepentingan dapat ditimbulkan dari kegiatan pengambilan sampel, pengujian parameter kualitas lingkungan serta pelaporan hasil, termasuk setiap konflik yang timbul dari hubungan kerjanya. Bila konflik kepentingan telah teridentifikasi, maka laboratorium harus menganalisis, mengevaluasi, memantau dan mendokumentasikan setiap resiko terkait konflik kepentingan yang timbul dari penyediaan jasa laboratorium pengujian kualitas lingkungan termasuk setiap konflik yang timbul dari hubungan kerjanya.

Memiliki hubungan kerja bukan berarti laboratorium lingkungan memiliki konflik kepentingan. Hubungan yang mengancam ketidakberpihakan laboratorium lingkungan dapat  disebabkan oleh kepemilikan saham laboratorium, penentu kebijakan dari dewan komisaris atau dewan direktur,  manajemen,  personel, sumberdaya bersama, keuangan, kontrak, pemasaran dan pembayaran insentif dari pelanggan baru, dan sebagainya.

Laboratorium lingkungan harus mensyaratkan semua personelnya untuk mengungkapkan seluruh situasi yang mungkin menimbulkan konflik kepentingan pada kegiatan laboratorium. Karena itu, laboratorium harus menggunakan berbagai informasi sebagai masukan untuk mengidentifikasi ancaman terhadap ketidakberpihakan yang timbul akibat dari kegiatan personel atau organisasi laboratorium lingkungan.

Ancaman ketidakberpihakan, mencakup antara lain:
a) ancaman swa-kepentingan (self-interest threats): ancaman yang timbul dari personel laboratorium yang bertindak untuk kepentingannya sendiri. Kepentingan yang terkait dengan kegiatan pengambilan sampel, pengujian parameter kualitas lingkungan serta pelaporan yang merupakan ancaman pada ketidakberpihakan adalah swa-kepentingan keuangan;
b)  ancaman swa-interpretasi (self-review treats): ancaman yang timbul dari personel laboratorium yang melakukan interpretasi hasil pengujian. Interpretasi hasil pengujian oleh personel laboratorium yang kurang kompeten atau interpretasi yang tidak didasarkan pada alasan ilmiah menjadi ancaman dalam swa-interpretasi;
c) ancaman keakraban atau kepercayaan (familiarity or trust threats): ancaman yang timbul dari personel laboratorium yang terlalu akrab atau terlalu percaya dengan pelanggan, pihak berwenang atau pihak berkepentingan dibandingkan dengan hasil pengujian parameter kualitas lingkungan;
d) ancaman intimidasi (intimidation threats): ancaman yang diperoleh personel laboratorium yang merasa dipaksa secara terbuka atau rahasia terhadap pengaturan hasil pengujian parameter kualitas lingkungan sehingga dapat mengurangi kepercayaan dalam kemandirian pertimbangan dan integritasnya.

Senin, 16 Januari 2017

Ion Chromatography

Tags

1. PERSIAPAN ALAT

1.1 Pastikan tersedia cukup eluen di dalam wadah eluen.

1.2 Tekan saklar daya (Power Switch) pada bagian belakang unit Detector Compartment (DC) dan Dual Pump (DP).


1.3 Tekan tombol power pada panel depan alat kedua unit DC dan DP selama ±2 detik.

1.4 Nyalakan PC dan tunggu sampai proses booting selesai.

1.5 Klik 2x ikon Services Manager > Klik Start Instrument Controller

1.6 Periksa status bar pada panel depan unit DC dan DP, pastikan alat telah terhubung, ditandai lampu panel connected menyala.

1.7 Klik 2x Ikon Chromeleon 7






1.8 Klik Instrument

1.9 Klik folder 1 anion untuk analisis anion atau folder 2 untuk analisis kation.

1.10 Klik Tab pump-1 (anion) atau pump-2 (kation) untuk melihat panel pompa.
a. Untuk menghilangkan bubble udara, buka purging (priming) valve dengan memutar 1 1/2 putaran berlawanan arah jarum jam.

b. Atur Flow Rate 1,200 ml/min, Rate 6.000 ml/min, dan Duration 300 s.

c. Klik Prime pada panel pompa. Sebuah peringatan muncul memastikan purge valve telah dibuka.

d. Klik Execute despite warnings, tunggu hingga bubble hilang.

e. Klik Off, tutup kembali purging valve.

f. Nyalakan pompa dengan menggeser ke arah kiri bar pompa. Perhatikan kenaikan pressure


1.11 Klik Tab DC
a. Nyalakan Compartment dengan menggeser sliding bar ke arah kiri, atur suhu 30 ℃.

b. Nyalakan Column, atur suhu 35 ℃.

c. Pilih type suppressor (AERS 4mm), masukkan nilai current 31 mA untuk Anion atau Kation (CERS 4mm) nilai current 89 mA.

d. Nyalakan suppressor, tunggu sampai suhu aktual compartment dan colomn mendekati setting point.

1.12 Klik Tab CD-Left
a. Nyalakan Mode Cell Heater dengan menggeser sliding bar ke arah kiri, tunggu sampai status At-Set Point.

b. Perhatikan dan ketik untuk rise time = 0.5 s dan data rate = 5.0

1.13 Klik Monitor Baseline muncul “select channel to monitor
a. klik OK

b. Klik autozero, tunggu hingga baseline lurus selama ± 30 menit, bila baseline sudah stabil maka nilai conductivity sekitar 20 - 23 µs untuk Anion dan < 2 µs untuk kation.

c. Klik STOP untuk matikan monitor baseline.


2. PROSEDUR ANALISIS

2.1 Membuat sequence baru
a. Dalam Navigation Pane, pilih Instrument.

b. Dalam konsol instrument, klik folder anion (atau folder untuk kation), klik Next.

c. Pada menu Create, klik Sequence.

d. Muncul konsol ‘unknown injection”, Klik Next.

e. Browse pada kolom Instrument Method dan Processing Method, cari masing-masing Instrument Method dan Processing Method yang telah di buat sebelumnya.

f. Klik Next > klik Finish

g. Simpan di folder 1 untuk anion (folder 2 untuk kation), lalu klik Save.

2.2 Pembuatan kurva standar
a. Klik tab Name pada Injection List, ketik nama standar yang akan di gunakan (misal: Std 1)

b. Klik tab Type, pilih Calibration Standard

c. Klik tab Level, klik “Create new level“, akan muncul nilai 01 (untuk Std 2 pilih 02, dan seterusnya).

d. Klik tab Volume, ketik 25 (uL).

e. Klik “Click here to add a new injection” untuk menambahkan list.

f. Ulangi langkah kerja 2.2 a – d untuk semua standar.

g. Tempatkan ujung selang ke dalam larutan standar 1, pastikan selang tidak tertukar untuk anion dan kation.

h. Masukkan syringe 5 cc ke “sampel loading tubing” dan tarik plunger untuk menarik sampel ke dalam valve injeksi. Pastikan selang tidak tertukar untuk anion dan kation.

i. Klik Start

j. Muncul “Save Modification”, klik Save.

k. Klik Instrument, muncul notifikasi “Manually inject the sample and press OK to continue. If you are using an autosampler, remove this command from the Instrument Method”. Klik OK.

l. Tunggu sampai selesai analisis, lepaskan syringe dari selang, buang sisa sample dalam syringe.

m. Ulangi langkah 2.2 g – h untuk standar kedua dan seterusnya. klik OK.

n. Setelah semua standar selesai dianalisis, klik Data

o. Klik 2x pada salah satu standar, muncul tampilan “Chromeleon Chromatography Studio” pada tab “Data Processing Home”. Klik Calib.&PM

p. Klik tab Detection,

q. Pilih “Chromeleon 6” pada tab Algorithm.

r. Klik “Click here to add a new detection parameter

s. Isi Retention time sesuai pada pembacaan standar dan pilih parameter yang diinginkan sesuai kolom param.value pada tabel dibawah :

t. Klik ikon Save, muncul box “save modification”, klik save.

u. Klik Component table

v. Klik “click here to add a new component

w. Muncul box “Create New Component”, ketik nama analit (misal: Klorida), klik “Create”.

x. Pastikan pada tab seperti tabel di bawah ini :

y. Pada tab Ret.Time, ketik retention time pada peak analit.

z. Pada tab level 01 - dst, isi true value sesuai dengan konsentrasi standar yang dibuat

aa. Ulangi langkah ini untuk parameter yang lain

bb. Klik ikon Save, muncul box “Save Modification”. Klik Save.

2.3 Pembacaan Sampel
a. Klik “Click here to add a new injection”.

b. Pada tab Name, tulis nama sampel

c. Pada tab Type, pilih Unknown

d. Klik Resume, muncul box “save modification”, klik Save

e. Klik Instrument

f. Injek sampel seperti pada langkah 2.2 g – h, klik OK.

g. Tunggu sampai Analisa selesai, lanjutkan untuk sampel berikutnya.


3. MEMATIKAN ALAT

3.1 Klik Instrument
a. Klik Pump 1, geser ke pompa OFF.

b. Klik Tab DC, geser ke posisi OFF pada Compartment

c. Geser posisi OFF pada Colomn.

3.2 Klik Tab CD Left dan Klik OFF pada mode Cell Heater.

3.3 Untuk memutuskan koneksi dari alat IC ke Computer, buka Chromeleon Services Manager

3.4 Klik “Stop Instrument Controller

3.5 Untuk menutup Chromeleon Services Manager, klik tanda silang dan Untuk menutup Chromeleon 7, klik tanda silang

3.6 Untuk mematikan peralatan, tekan dan tahan tombol power selama ±2 detik pada DC dan DP.

3.7 Untuk mematikan peralatan secara keseluruhan tekan tombol Power ke posisi OFF pada bagian belakang unit DC dan DP.