Ditulis Oleh : cak war | Anwar Hadi
Penentuan Akurasi Melalui Perbandingan Dua Metode Pengujian
Penentuan akurasi dapat dilakukan dengan membandingkan dua metode yang secara prinsip berbeda terhadap pengujian sampel yang sama. Penentuan dengan cara ini tidak dapat membuktikan metode pengujian mana yang lebih akurat, bila dibandingkan dengan metode pengujian lainnya. Penentuan perbandingan metode pengujian ini hanya menyatakan bahwa 2 kelompok hasil pengujian memiliki akurasi berbeda nyata atau tidak.
Suatu sampel dilakukan pengulangan pengujian sehingga menghasilkan masing-masing simpangan baku dan rerata dari dua metode pengujian yang digunakan. Dengan menggunakan evaluasi statistika yaitu uji-F dan uji-t, maka diperoleh kesimpulan kedua simpangan baku dan rerata tersebut memiliki perbedaan nyata atau tidak. Sebagai ilustrasi, Tabel 1 menunjukkan hasil penentuan kadar seng (Zn) dengan menggunakan metode pengujian titrasi EDTA dan spektrofototmeter serapan atom, sebagai berikut:
Berdasarkan uji-F, simpangan baku tersebut dinyatakan tidak berbeda nyata sehingga dapat dilanjutkan dengan uji-t. Dari Tabel 1 tersebut, dapat dihitung simpangan baku gabungan dengan menggunakan persamaan, dibawah ini:
Dengan derajat kebebasan df = (n1 + n2) – 2 = 14 pada tingkat kepercayaan 95%, maka diperoleh ttabel= 2,145. Data tabel t dapat diperoleh dengan menggunakan excel dengan mengetik pada salah satu cell =TINV(0.05, 14). Nilai thitung< ttabel atau 0,28 < 2,145, maka dapat disimpulkan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95% dua kumpulan data pengulangan pengujian yang dihasilkan dari dua metode pengujian yang secara prinsip berbeda terhadap pengujian sampel yang sama memiliki rerata yang tidak beda nyata. Dengan kata lain, kedua hasil tidak memiliki biasyang berarti sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian tersebut memiliki akurasi yang dapat dipertahankan secara ilmiah.
EmoticonEmoticon